Padahal Bukan Partai Islam Melainkan Partai Neo Kapitalisme Dan Neo Sekularisme Berideologi Pancasila Dan Populisme Dan Tidak Pernah Jualan NU Apalagi Di Klaim Di Dukung NU Terutama Warga Nahdliyin
Kenapa Duet Golkar Dan Demokrat Bisa Menang Hattrick Di Jawa Timur Basis NU Lalu Aceh Basis Syariah Dan Papua Yang Basis Kristen Bahkan Golkar Dan Demokrat Pernah Berduet Di Pilpres 2004 Dan 2009 Lalu Menang Pilpres
Karena Golkar Dan Demokrat Itu Populisme Yakni Sayap Tengah Bisa Ke Kiri Dan Bisa Ke Kanan Artinya Merangkul
Makanya Sangat Minim Bahkan Jarang Terjadi Keributan Di Era Golkar Dan Demokrat Meski Ada Segera Di Damaikan
Kalau Sudah Melampaui Batas Iya Tekan Saja Kayak Kasus Syiah Sampang Kemarin Yang Sudah Di Ultimatum Tetap Ngotot Ingin Berjaya Layaknya PKI
Jadi Populisme Itu Merangkul Bukan Memecah Belah Layaknya Kubu Cebong Yang Konsisten Jualan Pancasila Dan Kubu Kadrun Yang Konsisten Jualan Agama Lalu Menuduh Pihak Lain Yang Tidak Seotak Dengannya Adalah Anti Islam Dan Anti Pancasila
Kayak Mereka Saja Mendirikan Pancasila Dan Pemegang Kunci Surga
Lalu Populisme Tidak Sudi Mengklaim Nama Baik Pihak Lain Salah Satunya NU
Jadi Jika Populisme Ingin Mendapatkan Bantuan NU Yang Suaranya Luar Biasa Dalam Pemilu Langsung Adalah Mendekati NU Lalu Dialog Duduk Bersama Diskusi Bersama Sambil Ngopi Penuh Canda Tawa Membahas Kebangsaan Terutama
Berbeda Dengan Politisi Karbitan Dan Partai Baru Naik Daun Masih Ingusan Satu Otak Dengan Boncel Bauduren Bisanya Mengklaim Kami Di Dukung NU Lalu Kami Di Dukung Warga Nahdliyin
Emangnya Sejak Kapan 143 Juta Lebih Nahdliyin Resmi Dukung Politisi Karbitan Terutama Boncel Bau Duren Sejak Kapan
Pengklaiman Inilah Yang Membuat PBNU Marah Dan Protes Lalu Di Susul Banser Dan Gusdurian
Jadi Keributan PBNU Dan Bau Duren Tidak Ada Hubungannya Dengan Masa Lalu Tapi Mencatut Nama Ormas Dan Nahdliyin Tanpa Izin
Wajar Jika Gus Yaqut Merupakan Gusdurian Menyebutnya Bid'ah Karena Selain Mengklaim Di Dukung NU Juga Mengklaim Di Dukung Banser
Lucu Juga Itu Politisi Karbitan Hanya Bermodalkan Pengklaiman Semata Sambil Mabok Agama
Dimana Mana Yang Namanya Banser Atau GP Ansor Lebih Manut Dan Nurut Dengan Ketua Umum PBNU Dan Ketua Banser Bukan Kepada Boncel Bau Duren
Apalagi Nusron Dan Gus Yaqut Berada Di Pihak Prabowo Subianto
Di Tambah Lagi Partai Demokrat Resmi Bergabung Ke Koalisi Prabowo Subianto
Maka Semakin Semangat Nusron Dan Gus Yaqut Memang Memiliki Hubungan Baik Dengan AHY Yang Merupakan Dewan Kehormatan Banser Sejak 2017 Silam
Meski 2014 2019 Berbeda Arah Tidak Membuat Hubungan Banser Dan Demokrat Bersama Golkar Luntur Dan Tidak Saling Menyerang
Tetapi Di Pilkada Sama Sama Saling Membantu Dan Mendukung
Contoh Video Di Bawah Ini
Kenapa Banser Dan NU Bahkan Nahdliyin Lebih Suka Golkar Dan Demokrat Daripada Partai Berkedok Islam
Terbukti Menang Hattrick Di Pilgub Jatim Lalu Video Ini Lokasinya Di Situbondo Dan Kota Malang Duet Golkar Dan Demokrat Menang Hattrick Juga
Karena Populalisme Tadi Yakni Merangkul Tanpa Memandang Perbedaan Dan Tidak Perlu Mabok Agama Dan Mabok Pancasila Yang Sangat Memecah Belah Bangsa
PBNU Dan Banser Butuh Golkar Dan Demokrat Begitupun Sebaliknya Maka Saling Mendukung
Sayap Sayap Golkar Dan Banser Baik Ketika Pemilu Maupun Tidak Memang Aktif Keluar Masuk Desa Yang Ada NU Terutama Di Jawa Timur Meski Tidak Setiap Hari
Untuk AHY Syndicate Solanum Saja Mengelontorkan Dana Sebesar 170 Juta Rupiah Perbulan Untuk Bantuan Kepada PBNU Belum Termasuk Bantuan Beras, Bantuan Alat Tulis Pesantren, Bantuan Alquran Dan Lainnya
Ada Yang Bilang Ah Ini Politik Uang Maka Jawabannya Terserah Memang Mereka Lebih Suka Bantuan Langsung Daripada Bocat Bacot Janji Semata Lalu Klaim Mengklaim
Mereka Saudara Saudari Kami Di PBNU Berdasarkan Beberapa Pengakuan Lebih Alot Dan Bersama Golkar Demokrat Karena Bantuan Memang Di Butuhkan Apalagi Kemiskinan Di Jawa Timur Masih Di Bilang Tinggi
Mereka Khawatir Jika Tidak Dukung Maka Golkar Demokrat Akan Cabut Bantuan Padahal Tidak Sama Sekali
Apalagi Naik Daunnya AHY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Dan Tokoh Mileneal Pertama Di Indonesia Sukses Menarik Anak Muda Dan Mampu Menang 11 Pilkada Jateng Dari 15 Pilkada Jateng 2020
Karena Sayap Sayap Demokrat Memang Gencar Melakukan Populisme Dan Hal Serupa Di Jawa Tengah
AHY Ikut Jejak Bapaknya Yakni SBY Yang Berhasil Menang Di Jawa Tengah Dan Bali Kandang Lawan Bermodalkan Populalisme
Musuh Itu Di Rangkul Bukan Di Hina Dina Seperti Cebong Dan Kadrun Melampaui Batas Karena Mabok Pancasila Dan Mabok Agama
Prabowo Subianto Kini Lebih Merangkul Memang Banyak Populalisme Dengan AHY Dan SBY Sejak Sering Bertemu
Ini Bukan Pengklaiman Bisa Tanyakan Sendiri Ke Gerindra
Makanya Lawan Lawan Prabowo Subianto Akhirnya Mendukung Prabowo Subianto Sejak Menjadi Populisme
Jika Prabowo Subianto Masih Mabok Agama Maka Bisa Gagal Lagi Dan Semoga Ini Berhasil
Pertemuan Alot Kemarin Antara Prabowo Bersama SBY Dan AHY Terjadi Perjanjian Politik
AHY Menyatakan Prabowo Fokus Bersihkan Para Benalu Di Partai Gerindra Seperti Payuono Agar Fokus Menang Bukan Menyerang Mitra Sendiri
Asal Muasal Kekalahan Prabowo Di Pilpres 2014 Dan 2019 Bisa Saja Di Sebabkan Oleh Benalu Di Gerindra Fokus Serang Demokrat Bukan Menang
Makanya Andi Arief Marah Kepada Payuono Dan Sebut Ketumnya Jenderal Kardus
Prabowo Menyiakan Itu
Kenapa Duet Golkar Dan Demokrat Bisa Menang Hattrick Di Jawa Timur Basis NU Lalu Aceh Basis Syariah Dan Papua Yang Basis Kristen Bahkan Golkar Dan Demokrat Pernah Berduet Di Pilpres 2004 Dan 2009 Lalu Menang Pilpres
Karena Golkar Dan Demokrat Itu Populisme Yakni Sayap Tengah Bisa Ke Kiri Dan Bisa Ke Kanan Artinya Merangkul
Makanya Sangat Minim Bahkan Jarang Terjadi Keributan Di Era Golkar Dan Demokrat Meski Ada Segera Di Damaikan
Kalau Sudah Melampaui Batas Iya Tekan Saja Kayak Kasus Syiah Sampang Kemarin Yang Sudah Di Ultimatum Tetap Ngotot Ingin Berjaya Layaknya PKI
Jadi Populisme Itu Merangkul Bukan Memecah Belah Layaknya Kubu Cebong Yang Konsisten Jualan Pancasila Dan Kubu Kadrun Yang Konsisten Jualan Agama Lalu Menuduh Pihak Lain Yang Tidak Seotak Dengannya Adalah Anti Islam Dan Anti Pancasila
Kayak Mereka Saja Mendirikan Pancasila Dan Pemegang Kunci Surga
Lalu Populisme Tidak Sudi Mengklaim Nama Baik Pihak Lain Salah Satunya NU
Jadi Jika Populisme Ingin Mendapatkan Bantuan NU Yang Suaranya Luar Biasa Dalam Pemilu Langsung Adalah Mendekati NU Lalu Dialog Duduk Bersama Diskusi Bersama Sambil Ngopi Penuh Canda Tawa Membahas Kebangsaan Terutama
Berbeda Dengan Politisi Karbitan Dan Partai Baru Naik Daun Masih Ingusan Satu Otak Dengan Boncel Bauduren Bisanya Mengklaim Kami Di Dukung NU Lalu Kami Di Dukung Warga Nahdliyin
Emangnya Sejak Kapan 143 Juta Lebih Nahdliyin Resmi Dukung Politisi Karbitan Terutama Boncel Bau Duren Sejak Kapan
Pengklaiman Inilah Yang Membuat PBNU Marah Dan Protes Lalu Di Susul Banser Dan Gusdurian
Jadi Keributan PBNU Dan Bau Duren Tidak Ada Hubungannya Dengan Masa Lalu Tapi Mencatut Nama Ormas Dan Nahdliyin Tanpa Izin
Wajar Jika Gus Yaqut Merupakan Gusdurian Menyebutnya Bid'ah Karena Selain Mengklaim Di Dukung NU Juga Mengklaim Di Dukung Banser
Lucu Juga Itu Politisi Karbitan Hanya Bermodalkan Pengklaiman Semata Sambil Mabok Agama
Dimana Mana Yang Namanya Banser Atau GP Ansor Lebih Manut Dan Nurut Dengan Ketua Umum PBNU Dan Ketua Banser Bukan Kepada Boncel Bau Duren
Apalagi Nusron Dan Gus Yaqut Berada Di Pihak Prabowo Subianto
Di Tambah Lagi Partai Demokrat Resmi Bergabung Ke Koalisi Prabowo Subianto
Maka Semakin Semangat Nusron Dan Gus Yaqut Memang Memiliki Hubungan Baik Dengan AHY Yang Merupakan Dewan Kehormatan Banser Sejak 2017 Silam
Meski 2014 2019 Berbeda Arah Tidak Membuat Hubungan Banser Dan Demokrat Bersama Golkar Luntur Dan Tidak Saling Menyerang
Tetapi Di Pilkada Sama Sama Saling Membantu Dan Mendukung
Contoh Video Di Bawah Ini
Kenapa Banser Dan NU Bahkan Nahdliyin Lebih Suka Golkar Dan Demokrat Daripada Partai Berkedok Islam
Terbukti Menang Hattrick Di Pilgub Jatim Lalu Video Ini Lokasinya Di Situbondo Dan Kota Malang Duet Golkar Dan Demokrat Menang Hattrick Juga
Karena Populalisme Tadi Yakni Merangkul Tanpa Memandang Perbedaan Dan Tidak Perlu Mabok Agama Dan Mabok Pancasila Yang Sangat Memecah Belah Bangsa
PBNU Dan Banser Butuh Golkar Dan Demokrat Begitupun Sebaliknya Maka Saling Mendukung
Sayap Sayap Golkar Dan Banser Baik Ketika Pemilu Maupun Tidak Memang Aktif Keluar Masuk Desa Yang Ada NU Terutama Di Jawa Timur Meski Tidak Setiap Hari
Untuk AHY Syndicate Solanum Saja Mengelontorkan Dana Sebesar 170 Juta Rupiah Perbulan Untuk Bantuan Kepada PBNU Belum Termasuk Bantuan Beras, Bantuan Alat Tulis Pesantren, Bantuan Alquran Dan Lainnya
Ada Yang Bilang Ah Ini Politik Uang Maka Jawabannya Terserah Memang Mereka Lebih Suka Bantuan Langsung Daripada Bocat Bacot Janji Semata Lalu Klaim Mengklaim
Mereka Saudara Saudari Kami Di PBNU Berdasarkan Beberapa Pengakuan Lebih Alot Dan Bersama Golkar Demokrat Karena Bantuan Memang Di Butuhkan Apalagi Kemiskinan Di Jawa Timur Masih Di Bilang Tinggi
Mereka Khawatir Jika Tidak Dukung Maka Golkar Demokrat Akan Cabut Bantuan Padahal Tidak Sama Sekali
Apalagi Naik Daunnya AHY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Dan Tokoh Mileneal Pertama Di Indonesia Sukses Menarik Anak Muda Dan Mampu Menang 11 Pilkada Jateng Dari 15 Pilkada Jateng 2020
Karena Sayap Sayap Demokrat Memang Gencar Melakukan Populisme Dan Hal Serupa Di Jawa Tengah
AHY Ikut Jejak Bapaknya Yakni SBY Yang Berhasil Menang Di Jawa Tengah Dan Bali Kandang Lawan Bermodalkan Populalisme
Musuh Itu Di Rangkul Bukan Di Hina Dina Seperti Cebong Dan Kadrun Melampaui Batas Karena Mabok Pancasila Dan Mabok Agama
Prabowo Subianto Kini Lebih Merangkul Memang Banyak Populalisme Dengan AHY Dan SBY Sejak Sering Bertemu
Ini Bukan Pengklaiman Bisa Tanyakan Sendiri Ke Gerindra
Makanya Lawan Lawan Prabowo Subianto Akhirnya Mendukung Prabowo Subianto Sejak Menjadi Populisme
Jika Prabowo Subianto Masih Mabok Agama Maka Bisa Gagal Lagi Dan Semoga Ini Berhasil
Pertemuan Alot Kemarin Antara Prabowo Bersama SBY Dan AHY Terjadi Perjanjian Politik
AHY Menyatakan Prabowo Fokus Bersihkan Para Benalu Di Partai Gerindra Seperti Payuono Agar Fokus Menang Bukan Menyerang Mitra Sendiri
Asal Muasal Kekalahan Prabowo Di Pilpres 2014 Dan 2019 Bisa Saja Di Sebabkan Oleh Benalu Di Gerindra Fokus Serang Demokrat Bukan Menang
Makanya Andi Arief Marah Kepada Payuono Dan Sebut Ketumnya Jenderal Kardus
Prabowo Menyiakan Itu
Bagi AHY Dirinya Di Serang Maka Tidak Apa Apa
Tetapi Kader Partai Demokrat Ini Dikenal Antitesanya Kader PDIP Yakni Memiliki Militansi Yang Kuat
Jika Tokohnya Termasuk AHY Di Serang Terutama Oleh Kawannya Sendiri Seperti Bau Kencur Maka Mesin Mesin Sayap Demokrat Tidak Berjalan Hidup Efektif Lalu Sayap Sayap Fokus Menangi Pileg Dan Pilkada
Tapi Jika Tidak Ada Kader Demokrat Di Serang Lawan Maka Mesin Mesin Demokrat Akan Bergerak Besar Apalagi Jika Seandainya AHY Menjadi Cawapres Maka 1000% Mesin Mesin Demokrat Bergerak Dan Sangat Mudah Menang
Seperti 2014 2019 Kemarin
Harus Di Akui 2014 2019 2024 Golkar Demokrat Tidak Ada Peluang Duet Di Pilpres Ibaratkan Prancis 2018 Juara Piala Dunia Lalu 2022 Juara Kedua
Tetapi Kekuatan Golkar Demokrat Masih Di Perhitungkan Layaknya Pemain Sepakbola Asal Prancis Karena Pernah Menang Dan Juara Bukan Mengklaim Menang Dan Di Dukung NU Padahal Pemilu Belum Di Mulai
Jadi Golkar Demokrat Memang Stagnan, Yang Jelas Meski Gak Ada Peluang Golkar Dan Demokrat Di Pilpres 2024 Maka Berusaha Tetap Pertahankan Basisnya Seperti Jawa Timur, Papua Dan Aceh Serta Lainnya
Prabowo Subianto Usai Di Kasih Tahu Benalu Gerindra Maka Insya Allah Mesin Mesin Demokrat Akan Bergerak Kuat Untuk Menangkan Prabowo Subianto Terutama Di Kantong Kantong Nahdliyin Tanpa Mabok Agama Lalu Menyalahkan Pihak Lain Anti Islam
Karena Demokrat Sadar Si Golkar Sekutu Setianya Sejak 2004 Lebih Unggul Dengan Kursi Terbanyak Kedua Ketimbang Demokrat Maka Airlangga Hartarto Lebih Layak
Sisi Lain Demokrat Datang Belakangan
Tapi Keputusan Di Tangan Prabowo Subianto Sebagai Pemimpin Koalisi Menentukan Cawapres Usai Menunggu Deklarasi Demokrat Secara Resmi 21 September Nanti Dengan Cara Musyrawarah Bersama, Duduk Bersama Sambil Ngopi Dan Canda Tawa Bukan Malah Menikam Padahal Masih Partai Bau Kencur Karbitan Suara Tidak Sebesar Golkar Pula
Kalau PDIP Menikam Maka Wajar Karena Mampu Usung Capres Tanpa Koalisi Kalau Masih Karbitan Gak Pantas Menikam Gak Punya Otak Dan Moral Etika
Sekelas PDIP Saja Lagi Tidak Menikam Meski Seburuk Apapun PDIP Karena Partai Senior Bukan Partai Karbitan
Video Inilah Alasannya Kenapa Golkar Dan Demokrat Bukan Partai Islam Tapi Bisa Menang Di Kawasan Nahdliyin
Si Genderuwo Itu Karbitan Dia Khawatir Tersaingi SBY Karena Genderuwo Ingin Jadi King Makers Dan The Rising Star Layaknya Soeharto Di Golkar Dan SBY Di Demokrat
Tapi Masih Karbitan Bukan Malah Menjadi King Makers Malah Bubar Nanti Partai Karbitan Si Genderuwo
Prabowo Wajar Semangat Rangkul Golkar Dan Demokrat Sebagai Seorang Populisme Karena Golkar Dan Demokrat Pernah Menang Bukan Mengklaim Menang
Catatan Agar Tidak Di Goreng Komplotan Goblok Dongok Mabok Pancasila Dan Mabok Agama Seperti Cebong Dan Kadrun Karena Menilai Sesuatu Tanpa Pakai Otak
Tidak Semua Kapitalisme Itu Jelek
Karena Kapitalisme Dan Sekularisme Yang Merupakan Bagian Salah Satu Haluan Golkar Dan Demokrat Adalah Ala Swiss Bukan Ala Amerika
Sama Halnya Tidak Semua Sosialisme Itu Komunisme Karena Libya Juga Adalah Negara Arab Sosialisme Terbesar Di Dunia Islam
Sama Kayak Ini Tidak Semua Capres Seperti Pak Lurah
Tidak Semua Oligarki Sebusuk Taipan China Karena Pasti Ada Kanan Kiri
Sama Kayak Islam Juga Ada Lurus Dan Nyeleneh
Cebong Kadrun Karena Merasa Pintar Maka Cepat Vonis Siapa Saja Jelek Kalau Tidak Seotak Dengannya
Sekian Dan Terima Kasih
Salam People Power
Demokrat S14P Menangkan Prabowo Subianto Di Pilpres 2024
Long Live Prabowo Subianto 08
Tetapi Kader Partai Demokrat Ini Dikenal Antitesanya Kader PDIP Yakni Memiliki Militansi Yang Kuat
Jika Tokohnya Termasuk AHY Di Serang Terutama Oleh Kawannya Sendiri Seperti Bau Kencur Maka Mesin Mesin Sayap Demokrat Tidak Berjalan Hidup Efektif Lalu Sayap Sayap Fokus Menangi Pileg Dan Pilkada
Tapi Jika Tidak Ada Kader Demokrat Di Serang Lawan Maka Mesin Mesin Demokrat Akan Bergerak Besar Apalagi Jika Seandainya AHY Menjadi Cawapres Maka 1000% Mesin Mesin Demokrat Bergerak Dan Sangat Mudah Menang
Seperti 2014 2019 Kemarin
Harus Di Akui 2014 2019 2024 Golkar Demokrat Tidak Ada Peluang Duet Di Pilpres Ibaratkan Prancis 2018 Juara Piala Dunia Lalu 2022 Juara Kedua
Tetapi Kekuatan Golkar Demokrat Masih Di Perhitungkan Layaknya Pemain Sepakbola Asal Prancis Karena Pernah Menang Dan Juara Bukan Mengklaim Menang Dan Di Dukung NU Padahal Pemilu Belum Di Mulai
Jadi Golkar Demokrat Memang Stagnan, Yang Jelas Meski Gak Ada Peluang Golkar Dan Demokrat Di Pilpres 2024 Maka Berusaha Tetap Pertahankan Basisnya Seperti Jawa Timur, Papua Dan Aceh Serta Lainnya
Prabowo Subianto Usai Di Kasih Tahu Benalu Gerindra Maka Insya Allah Mesin Mesin Demokrat Akan Bergerak Kuat Untuk Menangkan Prabowo Subianto Terutama Di Kantong Kantong Nahdliyin Tanpa Mabok Agama Lalu Menyalahkan Pihak Lain Anti Islam
Karena Demokrat Sadar Si Golkar Sekutu Setianya Sejak 2004 Lebih Unggul Dengan Kursi Terbanyak Kedua Ketimbang Demokrat Maka Airlangga Hartarto Lebih Layak
Sisi Lain Demokrat Datang Belakangan
Tapi Keputusan Di Tangan Prabowo Subianto Sebagai Pemimpin Koalisi Menentukan Cawapres Usai Menunggu Deklarasi Demokrat Secara Resmi 21 September Nanti Dengan Cara Musyrawarah Bersama, Duduk Bersama Sambil Ngopi Dan Canda Tawa Bukan Malah Menikam Padahal Masih Partai Bau Kencur Karbitan Suara Tidak Sebesar Golkar Pula
Kalau PDIP Menikam Maka Wajar Karena Mampu Usung Capres Tanpa Koalisi Kalau Masih Karbitan Gak Pantas Menikam Gak Punya Otak Dan Moral Etika
Sekelas PDIP Saja Lagi Tidak Menikam Meski Seburuk Apapun PDIP Karena Partai Senior Bukan Partai Karbitan
Video Inilah Alasannya Kenapa Golkar Dan Demokrat Bukan Partai Islam Tapi Bisa Menang Di Kawasan Nahdliyin
Si Genderuwo Itu Karbitan Dia Khawatir Tersaingi SBY Karena Genderuwo Ingin Jadi King Makers Dan The Rising Star Layaknya Soeharto Di Golkar Dan SBY Di Demokrat
Tapi Masih Karbitan Bukan Malah Menjadi King Makers Malah Bubar Nanti Partai Karbitan Si Genderuwo
Prabowo Wajar Semangat Rangkul Golkar Dan Demokrat Sebagai Seorang Populisme Karena Golkar Dan Demokrat Pernah Menang Bukan Mengklaim Menang
Catatan Agar Tidak Di Goreng Komplotan Goblok Dongok Mabok Pancasila Dan Mabok Agama Seperti Cebong Dan Kadrun Karena Menilai Sesuatu Tanpa Pakai Otak
Tidak Semua Kapitalisme Itu Jelek
Karena Kapitalisme Dan Sekularisme Yang Merupakan Bagian Salah Satu Haluan Golkar Dan Demokrat Adalah Ala Swiss Bukan Ala Amerika
Sama Halnya Tidak Semua Sosialisme Itu Komunisme Karena Libya Juga Adalah Negara Arab Sosialisme Terbesar Di Dunia Islam
Sama Kayak Ini Tidak Semua Capres Seperti Pak Lurah
Tidak Semua Oligarki Sebusuk Taipan China Karena Pasti Ada Kanan Kiri
Sama Kayak Islam Juga Ada Lurus Dan Nyeleneh
Cebong Kadrun Karena Merasa Pintar Maka Cepat Vonis Siapa Saja Jelek Kalau Tidak Seotak Dengannya
Sekian Dan Terima Kasih
Salam People Power
Demokrat S14P Menangkan Prabowo Subianto Di Pilpres 2024
Long Live Prabowo Subianto 08
0 komentar:
Posting Komentar